Kita pasti pernah mengalami kejadian di mana kita tidak sengaja menghapus file-file penting di komputer kita. Ketika kita menghapus file, biasanya file tersebut masih tersedia di dalam Recycle Bin (Windows) atau Trash Bin (macOS). Namun, tak jarang kita menghapus file tersebut secara permanen tanpa melalui Recycle Bin terlebih dahulu atau misalnya drive yang kita pakai terformat data-datanya. Supaya bisa mengembalikan file-file yang sudah terhapus secara permanen tersebut, kita bisa menggunakan software khusus untuk mengembalikan data yang terhapus. Salah satu software tersebut yang akan dibahas pada postingan ini yaitu Recuva versi gratis.
|
Logo Recuva (Sumber: Wikipedia) |
The Basics
Ketika kita membuat file, selain isi dari file tersebut yang ditulis ke disk drive (harddisk atau SSD), hal lain yang ditulis ke disk adalah informasi mengenai file tersebut mulai dari lokasi, ukuran, jenis file, tag, dan sebagainya. Ketika kita menghapus file secara permanen (tanpa melalui Recycle Bin), maka sebenarnya yang dihapus ialah informasi mengenai file tersebut. Isi daripada file yang dihapus tersebut masih tetap ada di dalam disk. Analogi mudahnya, dalam suatu buku kita ingin menghapus suatu bab maka yang kita hapus adalah daftar isi dari bab tersebut. Kita tidak perlu menghapus isi daripada bab tersebut. Suatu saat nanti ketika kita ingin menambah bab baru maka kita tinggal menimpa isi dari bab yang sudah dihapus dengan bab yang baru.
Seiring berjalannya waktu maka isi original dari file tersebut akan 'tertimpa' oleh isi file yang baru sehingga semakin lama kita menunggu untuk mengembalikan file yang terhapus maka semakin kecil kemungkinan kita bisa mengembalikannya secara utuh. Hal yang serupa juga terjadi ketika kita melakukan format terhadap flash disk atau harddisk eksternal kita. Semua file dan folder hilang ketika yang diformat akan tetapi yang sebenarnya dihapus hanyalah 'daftar isi' dari file-file dan folder-folder tersebut.
Atas dasar teori inilah maka program seperti Recuva bisa eksis. Recuva akan mencoba untuk melakukan scanning pada seluruh isi disk dan akan mencoba menemukan pattern dari file yang sudah terhapus. File yang sudah terhapus dideteksi dengan menemukan pattern dari suatu jenis file (gambar, dokumen, video, dsb) di dalam disk namun informasi mengenai file tersebut tidak ditemukan dalam daftar isi disk tersebut, menandakan bahwa file tersebut sudah terhapus. Recuva lalu akan melist semua pattern yang ditemukan dan pengguna bisa memilih file yang mana yang akan dikembalikan. Namun yang perlu diingat yaitu tidak semua file yang sudah terhapus bisa dikembalikan dalam kondisi 100% terutama file-file yang memiliki ukuran yang besar dan jika ukuran disk kita kecil karena besar kemungkinan sebagian, jika tidak seluruhnya, isi dari file tersebut sudah tertimpa oleh file-file yang baru.
|
File yang bisa direcover (hijau) dan file yang tidak bisa direcover (oranye-merah) (Sumber: Penulis) |
Uji Coba
Skenario yang akan dipakai pada uji coba kali ini yaitu akan disediakan beberapa file dalam format yang berbeda-beda (dokumen, gambar, video) dalam suatu folder tersendiri. Lalu, isi dari folder tersebut akan dihapus secara permanen (tanpa melalui Recycle Bin). Setelah dihapus, maka file-file lain dengan total ukuran 2x lebih besar dari file sebelumnya akan dicopy ke dalam folder tersebut untuk melihat apakah isi dari file yang lama sudah tertimpa atau belum. Berikut ini adalah kondisi folder sebelum dan sesudah penghapusan.
|
Kondisi awal folder |
|
Isi sample file 1 |
|
Isi sample file 2 |
|
File baru yang sudah dicopy ke dalam folder setelah file awal dihapus |
|
Sisa ukuran disk |
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengembalikan file dengan Recuva:
- Setelah instalasi selesai, buka Recuva dari start menu. Setelah tampilan awal muncul, klik Next.
|
Tampilan awal Recuva |
- Pada tampilan ini, pilih pilihan All Files lalu klik Next.
|
Pemilihan tipe file yang akan direstore |
- Selanjutnya, pilih lokasi atau folder dari file yang terhapus. Jika tidak yakin, pilih I'm not sure.
|
Pemilihan lokasi file yang terhapus |
- Pada dialog ini, centang pada opsi Enable Deep Scan lalu klik Next.
|
Opsi Deep Scan Recuva |
- Setelah itu, Recuva akan melakukan scan terhadap disk yang terpasang. Proses ini bisa memakan waktu beberapa menit hingga beberapa jam tergantung dari ukuran dan kecepatan disk.
|
Recuva sedang melakukan scanning terhadap disk |
- Setelah scan selesai, Recuva akan menampilkan daftar dari file terhapus yang ditemukan. Dalam percobaan kali ini, Recuva tidak berhasil menemukan file awal yang sudah dihapus. Kita bisa menarik kesimpulan bahwa file lama tersebut sudah tertimpa oleh file yang baru. Jika kita mengasumsikan bahwa file tersebut ditemukan, maka pilih file-file yang akan kita kembalikan. Setelah memilih file, klik Recover pada pojok kanan bawah.
|
Format flashdisk |
|
Pilihan untuk recover removable drive |
Pada skenario kali ini, nama file yang asli tidak dapat terbaca, namun ekstensi dan ukuran file bisa terdeteksi namun salah satu dari 3 file yang diformat tidak terdeteksi.
Comments
Post a Comment